Banten dikenal sebagai tempat lahirnya para jawara yang mempertahankan tanah air dari penjajah. Salah satu senjata tradisional yang terkenal dari Banten adalah golok, dan Kabupaten Serang memiliki kecamatan bernama Ciomas yang terkenal sebagai wilayah penghasil golok.
Golok khas Ciomas memiliki motif-motif seperti Kembang Kacang, Mamancungan, Candung, dan Salam Nunggal. Bahan pembuatannya menggunakan besi Sulakar, yang juga dipakai sebagai bahan pijakan kaki di kereta delman pada masa lampau. Golok Ciomas memiliki nilai historis dan magis yang cukup kuat, sehingga masih menjadi buruan para kolektor.
Golok Ciomas pernah menjadi senjata andalan para petani Banten dalam mempertahankan tanah air dari penjajah Belanda pada tahun 1888. Pada masa itu, warga Banten bersatu bersama jawara dan kalangan ulama untuk memukul mundur pasukan penjajah yang sewenang-wenang. Para petani yang tidak dicurigai oleh Belanda ternyata telah menyiapkan golok-golok yang diselipkan ke pinggang dan terhalang oleh pakaian hingga pemberontakan pun tak terhindarkan.
Golok Ciomas bukan hanya sekadar senjata tajam, tetapi juga merupakan warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan. Sebagai wilayah penghasil golok, Ciomas memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas dan kekayaan budaya Banten.
Menurut penelitian Faldi Ahmad, golok Ciomas menjadi pilihan para petani karena senjata ini memiliki keunikan dan kehandalan dalam melawan pasukan Belanda. Selain itu, golok juga lebih mudah ditemukan dan dibuat oleh warga Banten, terutama di wilayah Ciomas yang menjadi pusat penghasil golok.
Dalam peristiwa tersebut, para petani dan jawara Banten berhasil memukul mundur pasukan Belanda dengan keberanian dan kepiawaian mereka dalam menggunakan golok. Sejak saat itu, golok Ciomas menjadi senjata simbol perlawanan warga Banten terhadap penjajah Belanda.
Tidak hanya sebagai senjata perang, golok Ciomas juga memiliki nilai magis dan historis yang kuat. Menurut kepercayaan masyarakat Banten, golok ini diyakini memiliki kekuatan mistis yang dapat membantu pemiliknya dalam berbagai hal, seperti melindungi dari bahaya dan membawa keberuntungan.
Menjadi Pajangan di Banyak Rumah Warga Banten
Sebagai upaya kewaspadaan, banyak warga di Banten yang memajang golok di dalam rumahnya. Disebutkan jika alat tersebut bisa menjadi salah satu medium untuk menangkal serangan musuh atau orang yang berniat jahat saat bertamu ke rumah si pemilik.
“Makanya tidak heran jika di setiap rumah di 67 daerah Cilegon-Banten itu pasti mempunyai golok untuk berjaga-jaga dari serangan musuh,” tulis penelitian itu.
Bagi sebagian orang yang percaya, Golok Ciomas memiliki kekuatan magis yang bisa membuat musuh gentar. Betapa tidak, kesaktiannya konon bisa melukai siapapun tanpa membukanya. Bahkan kulit manusia yang terkena sabetan dari Golok Ciomas sukar sembuh.
Sampai saat ini, kehadiran golok Ciomas masih terasa kuat di masyarakat Banten. Selain sebagai alat pertahanan diri, golok ini juga dipercaya memiliki kekuatan magis yang mampu membuat musuh merasa gentar.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, golok Ciomas bisa melukai siapa saja tanpa harus membukanya terlebih dahulu. Bahkan, luka yang dihasilkan dari sabetan golok ini disebut sulit sembuh.
Karena kepercayaan ini, tidak heran jika banyak kolektor yang mencari dan mengoleksi golok Ciomas. Selain memiliki nilai historis yang tinggi, golok ini juga dianggap memiliki kekuatan mistis yang tidak bisa diabaikan.
Namun, tak hanya sebagai senjata tajam, golok Ciomas juga menjadi simbol keberanian dan semangat perjuangan masyarakat Banten. Pada masa lalu, golok ini menjadi senjata andalan para petani dalam melawan penjajah Belanda. Sejarah ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Banten, terutama warga di wilayah Ciomas.
Dengan kekuatan mistis yang dimiliki golok Ciomas, diharapkan masyarakat Banten dapat terus mempertahankan nilai-nilai keberanian dan semangat perjuangan leluhur mereka. Sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya hingga generasi selanjutnya.