Sebanyak ribuan umat Hindu di Banten melaksanakan upacara Tawur Agung di Pura Eka Wira Anantha Grup I Kopassus, Taktakan, Kota Serang, sehari sebelum Hari Raya Nyepi, pada Selasa (21/3/2023).
Ketua Panitia Tawur Agung Banten, I Made Widiadnya, mengungkapkan bahwa upacara Tawur Agung tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena tidak ada lagi pembatasan yang diberlakukan akibat pandemi Covid-19 seperti tahun lalu. Oleh karena itu, seluruh umat Hindu di Banten dapat mengikuti upacara Tawur Agung dengan meriah.
“Istilahnya, secara ritual keagamaan untuk perayaan hari suci Nyepi dari tahun ke tahun itu tetap sama, hanya saja jumlah partisipan yang terlibat berbeda-beda. Tahun lalu, karena masih pandemi Covid-19, kami membatasi kehadiran saat Melasti, dan tawur dilakukan di masing-masing tempat. Sedangkan tahun ini, semua umat yang ada di Banten berkumpul di Tanjung Pasir untuk melaksanakan Melasti secara bersama-sama,” ungkap I Made Widiadya pada Selasa (21/03/2023).
Umat Hindu merayakan Upacara Tawur Agung sebagai persiapan menjelang Nyepi. Tujuan utama dari upacara ini adalah untuk mengusir kekuatan jahat dan menjaga keseimbangan alam semesta.
Upacara Tawur Agung juga memiliki makna penting dalam menjalin hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Konsep Tri Hita Karana menjadi dasar ajaran yang dipegang teguh oleh umat Hindu.
Melalui tarian dan seserahan, umat Hindu berusaha memohon keselamatan dari bencana alam dan musibah lainnya. Dengan menghormati alam dan berupaya untuk menjaga keseimbangan, diharapkan manusia dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis.