Banten  

Musim Hujan Tiba, Al Muktabar Minta Warga Waspada Bencana Hidrometeorologi

Permintaan Pj Gubernur Banten untuk Mewaspadai Bencana pada Musim Hujan

Musim Hujan

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, telah mengingatkan masyarakat akan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama musim hujan yang telah tiba. Kondisi basah ini menghadirkan ancaman seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Permintaan tersebut disampaikan seiring dengan masuknya periode hujan setelah berbulan-bulan kemarau yang disebabkan oleh dampak El Nino. Al Muktabar menekankan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi situasi ini.

“Saat musim hujan tiba, kewaspadaan mutlak diperlukan. Setelah kurun waktu panjang tanpa hujan, tanah menjadi rentan retak, meningkatkan kemungkinan terjadinya longsor, banjir, dan bencana lainnya,” ungkap Al Muktabar kepada wartawan di Kota Serang pada Minggu (5/11/2023).

Persiapan Musim Hujan: BPBD Banten Fokus pada Daerah Rawan Bencana

Menyikapi musim hujan, Al Muktabar telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk persiapan peralatan dan pemetaan daerah rawan bencana.

“BPBD telah diberikan instruksi untuk melakukan pemetaan daerah rawan bencana, terutama di daerah seperti Lebak dan Pandeglang,” tambah Muktabar.

Untuk mengantisipasi dampak musim hujan, Pemprov Banten telah menyediakan anggaran belanja tak terduga (BTT).

Sementara itu, Al Muktabar juga mendorong agar masyarakat turut serta dalam persiapan menghadapi musim hujan. Salah satunya dengan membersihkan lingkungan sekitar, termasuk selokan atau drainase yang mungkin tersumbat oleh sampah.

“Perhatikan kondisi kabel listrik dan pastikan selokan bersih sehingga aliran air saat hujan dapat berjalan lancar,” tegasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, menyatakan pihaknya telah melakukan pemetaan dan upaya mitigasi terkait bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan.

“Kami siap siaga dalam menghadapi musim hujan. Pemetaan daerah rawan bencana telah dilakukan,” ujar Nana.

Berdasarkan data BPBD Banten, terdapat 125 kecamatan yang berpotensi mengalami banjir sepanjang musim hujan. Rincian terdiri dari Kabupaten Tangerang (22 kecamatan), Kabupaten Serang (19 kecamatan), Pandeglang (20 kecamatan), dan Lebak (28 kecamatan).

Adapun daerah yang rawan terhadap tanah longsor tercatat di wilayah Kabupaten Pandeglang (12 kecamatan), Lebak (14 kecamatan), Kota Serang (1 kecamatan), dan Kabupaten Serang (2 kecamatan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *